Kamis, 21 Oktober 2010

CONTOH SKENARIO


SKENARIO

CONNECTING PEOPLE, CONNECTING LOVE

FADE IN

INT. CAFÉ-SIANG-DONNY

Sebuah café bergaya retro dengan kursi lingkar berwarna krem dan sofa dinding berwarna merah menyala yang di padankan dengan meja putih, gugusan foto-foto yang sengaja tidak tertata rapi di dinding. Salah satu kursi berwarna merah menyala terdapat sebuah meja putih, diatas meja terdapat satu buah booklet, saos, satu daftar menu yang disandarkan ke dinding, gelas yang berisi penuh lemon tea. dan sepiring lunch korean summer. Donny, laki-laki 28 tahun berambut pendek menggunakan kemeja kotak-kotak hitam putih dan celana jeans biru dan agak lusuh (bolong dibagian dengkul) dan sepatu sneakers hitam, sedang duduk diatas sofa merah melihat kearah telepon genggam Nokia N8 yang sedang di genggamnya,  ibu jari bermain di diatas screen handpone warna biru dominan, sesekali tersenyum.

INT. CAFÉ-SIANG-NOVI

Lokasi yang sama dengan Donny. Novi, Perempuan berumur 26 tahun, berambut panjang menggunakan baju kaos lengan panjang garis hitam putih dipadu dengan rok pendek hitam, tas coklat motif tiger dan sepatu kets hitam, duduk diatas sofa merah membelakangi donny, diatas meja masih kosong, hanya ada Novi melihat kearah telepon gengam Nokia N8 yang sedang di genggamnya, sesekali melihat kea rah bartender dan tersenyum.

INT. CAFÉ-SIANG-WAITRESS

Perempuan berusia 22 tahun, memakai seragam café berwarna coklat dominan dengan celemek putih dan bando putih melingkar di kepala, serta sepatu pantofel hitam, membawa satu juice strawberry dan roti swiss.

Donny masih melihat telepon genggamnya, tersenyum

Novi melihat waitress yang baru datang, tersenyum

Waitress berjalan pelan dan sedikit membungkuk, menaruh strawberry di meja Novi

Novi
(Melihat Waitress, tersenyum)
“Terima kasih”

Waitress
(tersenyum)
“Sama-sama, selamat menikmati”

Novi dan Donny sama-sama kaget dan terus melihat kearah telepon genggam, kali ini jemari mereka semakin cepat di screen handphone. Dan mengucapkan satu kata bersamaan.

Novi
(kaget, tersenyum)
YES!

Donny
(kaget, tersenyum lebih girang)
YES!

Mereka saling pandang karena kaget,dan saling membungkukkan kepala dan tersenyum

Novi, mengeluarkan dompet  dari tas, menaruh 2 lembar pecahan lima puluh ribu diatas meja, memasukkan lagi kedalam tas,  mengambil roti swiss dan meminum sedikit juice strawberry, mengacungkan tangan kearah waitress lalu berjalan ke pintu, dan keluar.

Donny, meminum habis lemon teanya, membiarkan Korean summernya tanpa tersentuh dan memanggil waitress membayar, meninggalkan uang kembali dan keluar dengan sangat tergesa-gesa.

EXT/INT. DEPAN CAFÉ- SIANG- Donny, Novi

Donny mengendarai jeep wrangler tahun 90-an, berpapasan dengan Novi, memandang Novi, meneruskan laju mobil.

Novi berdiri di depan café menunggu taxi, tidak melihat donny, naik taxi berwarna biru

Donny melihat novi naik taxi biru dari kaca Spion kiri, ekspresi datar, terus melaju

__00__


INT/EXT. GEDUNG PAMERAN-MALAM-Donny, Novi

SUARA RIUH orang-orang bercakap. Novi berjalan diantara kerumunan tamu, memakai gaun hitam se dada, rambut disanggul simetris, make up tipis dan memakai sepatu ketz hitam. Tas tangan berwarna hitam mengkilat di pegang santai di tangan kanan.

Donny, berjalan masuk gedung dari parkiran, memakai jas formal berwarna hitam dengan sepatu pantofel warna senada, celana hitam, kemeja putih dan dasi merah tua serta, hiasan berupa sapu tangan di jas berwarna senada. Rambut di sisir klimis.

Novi melihat serius foto-foto yang di pajang di pameran, menyusuri foto satu persatu, kemudian melihat foto hasil jepretannya sendiri, sebuah lanskep gedung Museum Jakarta di sore hari, terpajang dengan deretan foto lain, tersenyum 
Donny berjalan diantara kerumunan pengunjung pameran, bertemu dengan salah seorang pengunjung, laki-laki berusia 50 tahun, rambut putih, badan sedang, berkaca mata, memakai stelan jas berwarna hitam, menyalaminya dan kemudian masuk ke ruangan utama pameran.

Novi, masih menyusuri foto-foto pameran, terkejut, memandang sebuah foto (seorang perempuan memakai gaun putih, topi bundar warna senada, sedang menggiring sepeda ontel sambil berjalan memandangi bangunan kota tua, Jakarta), melihat nama potografer: M. Donny Alamsyah, mengerutkan alis, dikejutkan oleh suara microphone, berjalan ke tengah gedung.

    Pemandu acara
(tersenyum, memegang microphone)
“Hadirin yang berbahagia selamat datang di pameran
Indonesian Heritage Views 2010, persembahan Nokia Gener8”

Seluruh Hadirin
(tepuk tangan, riuh)

Donny
(tepuk tangan, tersenyum, memalingkan wajah)

Novi, berjalan diantara kerumunan orang-orang

Pemandu acara
(semangat)
“Baik kita sambut, bapak Loekito Hendriawan”

Seorang laki-laki naik keatas pentas, berbicara

Novi, terdiam..
Donny, tersenyum dan melambaikan tangan ke orang-orang di sekitarnya

Pengunjung  mulai melihat pameran,

Donny berbicara dengan Bapak Loekito, laki-laki berusia 50 tahun, rambut putih, badan sedang, berkaca mata,

Novi, tanpa senagaja berpapasan dengan bapak Loekito dan Donny.

Novi (VO)
(tersenyum, kaget, memandang donny)
Sepertinya saya mengenalnya

Loekito
(tersenyum, mengulurkan tangan)
“Hai…apa kabar”

Novi
(tersenyum, mengerutkan alis, balas mengulurkan tangan)
“Baik Bapak Loekito”

Loekito
(tersenyum, memandang donny dan Novi bergantian)
“Oh…ya, Novi kenalin ini Donny”

Donny
(tersenyum, memandang novi, mengulurkan tangan)
“Hai saya donny…Donny Alamsyah”

Novi
(kaget)
Diam..

Donny
(mengerutkan dahi)
Melepaskan jabat tangan

Novi
(kaget)
“Oh.oh.ya
Saya Novi..Novi Febrina”

Loekito
(tersenyum)
“Ok..Saya permisi dulu, saya mau menyambut tamu lain”

Novi, Donny
(Memandang Loekito, bersamaan)
“Baik pak”

Novi dan Donny berjalan beriringan, Donny mempersilahkan Novi jalan terlebih dahulu.
Novi tampak gugup. Suara pengunjung riuh
Donny memulai pembicaraan

Donny
(tersenyum)
Kamu peserta juga

Novi
(tersenyum, gugup)
Ya!


Donny
(datar)
“Keseharian kamu?”

Novi
(tersenyum, mulai tenang)
“Saya interior designer, kamu?”

Donny
(tersenyum, mengangguk)
“Ooo..saya fotografer di sebuah majalah bisnis”

Novi dan Donny berjabat tangan dan jalan berlawanan arah, masing-masing menyusuri lorong berbeda.

__00__

EXT. DEPAN GEDUNG PAMERAN-MALAM-DONNY, NOVI, FIGURAN 1

Novi keluar dari gedung, tangan Novi menggenggam piala gold mengkilat berbentuk sepasang tangan yang saling menjangkau.

Donny menyusuri Novi dari belakang, di tangan Donny juga terlihat piala yang sama.

Novi berjalan cepat ke sebuah mobil berwarna silver, disana sudah ada lelaki seumuran dengan pakaian casual menunggunya.

Donny kaget dan mengendap diantara pepohonan sambil terus melihat kerah Novi

Novi memasuki mobil, mobil membawa novi keluar dari area parkir.

Donny kecewa…melihat ke tempat parkiran, sebuah dompet berwarna hitam tergeletak,

___00__

2 Hari kemudian…

INT. KAMAR TIDUR-MALAM-NOVI

Kamar berukuran sedang dengan dominasi warna cokelat, tampak meja rendah di salah satu sisi tempat tidur, diatasnya terdapat lampu meja yang memancarakan cahaya redup dan sebuah handphone Nokia N8, Novi memakai piyama cokelat terang kotak-kotak sedang bersandar di sandaran tempat tidur sambil membaca sebuah majalah



INT. KAMAR TIDUR-MALAM-DONNY

SUARA PINTU TERBUKA. Cahaya dari luar menerobos masuk kedalam kamar. SUARA TOMBOL LAMPU DINYALAKAN.Tempat tidur          dengan bed cover biru masih berantakan,  potrait the beatles yang sudah lusuh terpajang di salah satu sisi kamar, diatas tempat tidur terdapat satu buah laptop apple berwarna putih. Sementara sebuah dompet wanita tergeletak diatas meja disamping kanan kasur. Donny membantingkan diri ke atas kasur dan menjatuhkan tasnya tak jauh dari tempat tidur. Ia kemudian memindahkan laptop ke lantai dan menutup matanya dengan lengannya kemudian menghela nafas panjang.

Figuran 1, menunggu Novi di depan rumah, memakai kemeja dan celana jeans panjang, sedang berdiri di depan mobil, ditangannya sedang memegang handphone nokia gener 8, menekan sebuah rangkaian nomor.

INTERCUT antara NOVI, Donny dan FIGURAN 1

Donny menutup seluruh badannya dengan bad cover, hanya kepalanya saja yang tersembul keluar, dan menghela nafas yang panjang, kemudian memandang sebuah tas tangan di atas meja disisi tempat tidur dan menyibak selimut dengan kasar seperti ada sesuatu yang menyerangnya dari dalam, ia kemudian mengambil tas, dan mengeluarkan handphone.

Figuran 1 menempelkan Handphone di telinganya, ia berdehem

Novi makin larut dalam buku yang dibacanya. Tiba-tiba handphone berdering, Novi  terperanjat bangun dan mengambil handphone. Nomor tidak dikenalnya berkedip-kedip, Novi menautkan alis. Ia menjawab telepon itu.


Figuran 1
(tersenyum)
 Hallo

Novi
(datar)
hallo

Sementara Donny menghubungi Novi, menempelkan handphone di telinga

Donny (VO)
Ugh…ngak nyambung

Novi
(melihat kebawah, melalui jendela kaca)
Hallo


Figuran 1
(melambaikan tangan ke rah Novi)

Novi
(tersenyum)

Donny menarik ransel dan keluar dari kamar


__OO__

EXT/INT. MOBIL-MALAM-DONNY

Mobil Wrangler mountain keluaran 90-an berwarna merah melaju di jalanan ibukota, di dashboard mobil terdapat handphone Nokia N8 yang di letakkan di Stand UP sedang memantau jalanan Jakarta lewat Sistem Navigasi, tangan kanannya memegang setir, sementara tangan kiri memegang secarik kertas, konsentrasi Donny terbagi antara jalanan, kertas dan nokia Gener8, suasana mobil riuh oleh lagu Hey Jude dari the beatles, Donny masih mengenakan baju yang sama, 

EXT/INT.TERAS-MALAM-NOVI, DONNY

Jam tangan menunjukkan pukul 21.00, Rumah bergaya minimalis, dilengkapi dengan dua kursi taman putih dan meja lingkar cokelat dihiasi dengan vas putih, bunga tropis kecil didalammnya. Untuk mencapai teras terdapat empat anak tangga yang terbuat dari bebatuan alam yang disusun secara mozaik. Novi mengenakan baju kaos hitam lengan panjang, dan celana pendek serta sandal jepit hitam, berdiri di pintu pagar, sambil menggendong kucing anggora berwarna putih.

Figuran 1 meninggalkan rumah Novi
Novi melambaikan tangan kea rah Figuran 1

Donny memarkir mobil dedeapan sebuah rumah, melihat mobil silver keluar dari sebuah rumah, setelah melihat nomor rumah dan memastikannya benar, ia keluar dari mobil dan menaruh handphonenya di telinga, tersenyum

Novi melihat keluar rumah BUNYI TELEPON BERDERING, kaget, mengangkat handphone.

Donny
Hallo

Novi
(Kaget, menutup pintu pagar)
Hallo..ini siapa?



Donny
(tersenyum)
Ini saya Donny Alamsyah

Novi
(Kaget, gugup)
Ya..kenapa

Donny
(tersenyum)
Kami merasa kehilangan sesuatu

Novi
(menautkan alis)
Maksud kamu

Donny
(Datar)
Maksud aku,
Kamu merasa kehilangan dompet ngak

Novi
(kaget)
Ya tuhan…iya,
Aku kehilangan dompet kemaren

Donny
(tersenyum)
mmm..berarti saya ngak salah dong hubungi kamu

Novi
(tersenyum)

Donny
(Datar)
 Aku kerumah kamu sekarang ya

Novi
(kaget, sambil melirik jam tangan)
Sekarang...?
Besok aja dech..dah malam

Donny
(tersenyum)
Tapi aku udah di depan rumah kamu lho

Novi
(kaget, melihat keluar)
Hah…
__OO__

Donny dan Novi menyusuri anak tangga dan duduk di kursi teras, novi masih menggendong anggora

Novi
(tersenyum)
diam…

Donny
(gugup, tersenyum)
Nih dompet lho

Novi
(tersenyum)
Makasih

Donny
Ngak ada yang marah khan kalo aku nemuin kamu jam segini

Novi
(kaget)
Maksud kamu

Donny
(Tersenyum datar)

Novi
(Tersenyum..mengerti)
Ooo..yang barusan..
Heee..dia itu teman aku, kog
Teman biasa…

Novi dan Donny saling memandang dan tersenyum

ENDING

Donny dan Novi semakin akrab, mereka tampak jalan bersama, di toko, buku, toko kaset, dan boncengan sepeda di kota tua, bahkan mereka mengisi liburan bareng di Pulau Sikuai Sumatera Barat, Disana Donny Melamar Novi dan kehidupan mereka makin berubah,  banyak hal memang yang telah berubah, hanya satu yang tidak berubah, dimanapun mereka berada Nokia N8 selalu dalam genggaman, connecting people, connecting love.
                                                                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar